Pages

18/05/13

PERKEMBANGAN FISIK DAN PERSEPTUAL ANAK


A.  Kekhasan Perkembangan Fisik
Anak sekolah dasar di Indonesia  pada umumnya berada pada rentang usia 6-12 tahun. Perkembangan fisik anak SD mencakup aspek-aspek tinngi badan  dan berat  badan, proporsi tubuh dan dampak-dampak psikologis yang dapat ditimbulkan.  Apabila kita perhatikan anak-anak  yang sedang berbaris di depan kelas, dapat dilihat bahwa terdapat perbadaan ukuran jasmani. Ada anak yang tinngi, pendek, kurus dan gemuk dengan beraneka ragam bentuk.
1.      Tinggi badan
Bila dibandingkan dengan masa usia dini dan masa remaja, pertumbuhan fisik anak pada usia SD lebih cenderung lebih lambat dan relative konsisten. Laju perkembangan seperti iini berlangsung sampai terjadinyya perubahan-perubahan besar pada masa awal pubertas.

2.      Proporsi dan bentuk tubuh
Anak-anak SD pada kelas-kelas awal umumnya masih memiliki proporsi tubuh yang kurang seimbang. Pada kelas-kelas akhir SD , lazimnya proporsi tubuh anak sudah mendekati keseimbangan. Kekurangseimbangan tubuh anak dapat dilihat pada bagian kepala, badan, dan kaki. Kondisi dan bentuk tubuh anak dapat memberikan dampak psikologis tertentu pada anak.  Kondisi  proporsi tubuh yang kuran seimbang dan bentuk tubuh yang berkelainan dapat menumbuhkan sikap-sikap negative, berupa kekurangpuasan atau bahkan penolakan terhadap dirinya sendiri (selfrejection). Hal ini dapat berpengaruh pada perkembangn kepribadian anak khususnya pada pembentukan kesan terhadap tubuh (body image) dan konsep dirinya (self consept).

3.      Otak
Pertumbuhan otak dan sistem syaraf merupakan salah satu aspek terpenting dalam perkembangan individu. Dalam otak terdapat pusat-pusat syaraf yang mengendalikan perilaku serta kecerdasan pada anak

4.      Keterampilan motorik
Selama masa anak-anak, kemampuan gerak motorik menjadi jauh lebih halus dan lebih terkontrol daripada masa sebelumnya. Pada saat berusia 10-11 tahun anak-anak biasanya sudah mampu melakuakn berbagai jenis kegiatan olahraga seperti: mendaki, berenang, dan bersepeda.


B.  Perkembangan Perceptual

Perkembangan perceptual anak erat kaitannya dengan perkembangan sel dan jaringan otak (kartadinata. 1997:57). Aktivitas perceptual pada dasarnya merupakan  proses pengenalan individu terhadap lingkungannya. Semua informasi tentang lingkungan sampai kepada individu melalui alat-alat indra yang diteruskan ke otak.
Secara garis besar ada tiga proses aktivitas perceptual yang perlu dipahami,yaitu :

1.     Sensasi
Merupakan peristowa penerimaan informasi oleh indra penerima, sensasi biasanya  berlangsung di saat terjadi kontak antara informasi dengan indra penerima.dimana dalam sensasi terjadi proses deteksi informasi secara indrawi.

2.     Persepsi
Merupakan interprestasi terhadap informasi yang ditangkap oleh indra penerima dimana terjadi proses pengolahan informasi lebih lanjut dari aktivitas sensasi. Contohnya : adanya perbedaan suara mobil, suara binatang, suara music dan sejenisnya

3.     Atens    
Lebih mengacu kepada selektifitas persepsi, dengan atensi kesadaran seseorang bisa tertuju kepada suatu objek atau informasi dengan mengabaikan objek-objek lainnya.
C.  Implikasi Bagi Penyelenggaraan Pendidikan Di Sekolah Dasar
Hal lain yang perlu disadari kembali bahwa perkembangan biologis dan perceptual anak itu memiliki hubungan dengan aspek-aspek perkembangan lainnya. Artinya permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam perkembangan fisik dan perceptual anak bisa berdampak negative terhadap aspek-aspek perilaku lainnya. Perhatian pendidik terhadap aspek ini bukan sekedar untuk kepentingan perkembangan fisik semata melainkan untuk kepentingan perkembangan dan aktivitas belajar secara keseluruhan.
Pemahaman kita tentang karakteristik perkembangan fisik anak serta faktor-faktor yang mempengaruhi dan konsekuensi-konsekuensi yang dapat ditimbulkannya akhirnya membawa bebebrapa implikasi praktis bagi penyelenggaraan pendidikan di SD. implikasi-impliksai tersebut khususnya berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan secara umum, pemeliharaan kesehetan, serta penciptaan lingkungan dan pembiasaan berperilaku sehat.













DAFTAR PUSTAKA

Kartadinata. Sunaryo. Dkk. (1996/1997). Landasan-Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta : Depdikbud.
Wahab, Rochmat, dkk. (1998/1999). Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Depdikbud
Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Depdikbud.
Arief, Darnis dan Khairanis. 2000 . Perkembangan Belajar Peserta Didik. Padang: DIP UNP














Tidak ada komentar:

Posting Komentar