• Tips Bimbingan Skripsi



    Hai adik-adik, akhirnya tibalah saatnya bagi kalian untuk berjuang menulis skripsi. Perjuangan itu diawali dengan menulis proposal skripsi untuk diseminarkan. Bagaimana? Seru kan? Pastinya kalian harus siap-siap untuk sering-sering sakit kepala, hehe

    Nah, sebagai orang yang udah bebas dari skripsi (meskipun sakit kepalanya masih terbayang-bayang sampai sekarang) saya ingin sedikit share kepada teman-teman, tips dalam bimbingan skripsi, ini berdasarkan pengalaman sendiri dan pengalaman teman-teman seperjuangan.

    1.  Kenali tipe dosen pembimbing
    Sedikit banyaknya pasti kita udah tahu tipe-tipe dosen, apakah karena kita udah pernah kuliah langsung dengan beliau maupun dari pengalaman-pengalaman senior.

    Tak kenal makanya tak sayang, kata sebuah pepatah. Dengan mengenali kriteria dosen pembimbing, kita jadi tau apa yang disukai pembimbing, apa yang nggak disukainya.

    Ada tipe dosen yang mengerti keadaan mahasiswanya,cenderung suka memudahkan urusan mahasiswanya dalam bimbingan. Syukur-syukur kalau kita dapat tipe dosen seperti ini. Insya Allah bimbingan pun menjadi suatu yang menyenangkan.

    Dosen tipe begini selalu berusaha menyediakan waktu untuk membimbing mahasiswa, bukan malah mencari-cari alasan sedang banyak kesibukan. Cara berkomunikasi dengan beliau pun tidak ribet. Beliau dengan senang hati akan mengangkat telepon dari mahasiswanya.  Jarang sekali ia merijek telepon dari mahasiswa. Bahkan mereka mau membalas sms mahasiswanya atau menelepon balik mahasiswanya jika memang diperlukan. Ini adalah tipe dosen yang dicintai banyak mahasiswa.

    Namun tidak sedikit dosen yang susah ditemui. Jangankan bertatap muka untuk bimbingan, ditelepon aja susah banget. Dosen tipe ini lagu dangdut favoritnya adalah “Dirijek”nya Jenita Janet. “Dirijek, dirijek, dirijek ajaaaa”
    Atau kamu akan sering dengar tante-tante ngomong seperti ini jika kamu menghubungi nomor teleponnya, “Rekam pesan Anda setelah nada berikut”

    Jika kamu dapat tipe pembimbing seperti ini, yang sabar ya nduk…Kalau memang sering dirijek atau nopenya sering nggak aktif, kamu temui saja beliau langsung. Lihat jadwal mengajarnya, atau hadir pada acara-acara seminar proposal karena biasanya para dosen ada di waktu tersebut.

    2.  Santun berbahasa

    Beruntung jika kamu dapat dosen pembimbing yang supel, yang membuat kamu bisa berkomunikasi dengan enjoy, tanpa rasa tegang, tanpa rasa deg-degan. Beliau memperlakukanmu seperti sahabat bahkan tak jarang mengajakmu bercanda. Dengan begitu kamu pun bisa bertanya banyak hal. Namun jangan mentang-mentang beliau supel dan bersahabat, kamu berbicara seenaknya dan lupa batas-batas kesopanan antara mahasiswa dan dosen. Kesantunan berbahasa harus sangat kamu jaga. Apalagi jika kamu mendapatkan tipe dosen pembimbing yang perfeksionis plus sensitif. Salah-salah ngomong dengan beliau bisa saja akan menyebabkan gelar sarjanamu terancam gagal kamu dapatkan dengan tepat waktu. Ya, kejadian seperti ini pernah terjadi. Jika dosennya sudah kesal apalagi sakit hati dengan ucapan kamu, jangankan membimbingmu, melihat wajahmu pun doi tak sudi,,,oh…sedihnya…

    Nah, jika kamu mendapat dosen tipe perfeksionis, ditambah lagi kamu biasa bicara blak-blakan, cobalah belajar mengatur cara bicaramu. Baik itu melalui telepon, sms, maupun secara langsung. Jika kamu akan menelepon beliau, jangan lupa ucapkan salam, perkenalkan diri, dan ucapkan kepentingan kamu dengan santun.


    Temans, menelepon dosen itu bikin kita deg-degan lo! Itulah yang saya dan teman-teman seperjuangan alami. Banyak teman yang mengaku jantungnya berdebar-debar saat akan bicara dengan dosen di telepon, ada juga yang minta bantuan teman lain untuk meneleponkan pembimbingnya. Tak jarang, sebelum menelepon kami mempraktikan terlebih dahulu ucapan yang akan disampaikan lewat telepon. Jadi, perlu diingat, gunakan bahasa yang sopan dan santun saat berkomunikasi dengan dosen pembimbing.

    Begitu pun saat berbicara langsung dengan beliau. Jangan bicara dengan nada suara yang keras, jangan sering membantah apa yang beliau ucapkan. Jika ditanya berilah alasan yang masuk akal dan hindari ucapan bertele-tele. Pokoknya pintar-pintar kamu menjaga kesopanan dalam berbicara tersebut.

    3.  Gunakan pakaian yang sopan saat bimbingan

    Ini juga poin penting yang tidak boleh kamu lupa. Gunakan pakaian yang sopan saat bimbingan. Kita adalah calon pendidik. Pengalaman terdahulu, ada teman yang dimarahi pembimbingnya karena memakai kaos ketat saat bimbingan. Nah bagi perempuan, tetaplah berpakaian seperti saat kuliah. Memakai rok, dan kemeja yang tidak ketat. Jika pakaian sopan, sang dosen pun akan senang hatinya saat membimbing kita.

    4.  Lihat situasi dan kondisi sang dosen

    Teman-teman, kita pastinya pengen urusan kita cepat selesai, proposal kita cepat dibaca dosen, cepat Acc sehingga bisa daftar seminar secepatnya. Namun kita juga mesti lihat-lihat situasi. Kalau dosennya kelihatan sibuk banget, sebaiknya jangan diganggu dulu, daripada kamu dimarahin dan beliau jadi illfeel lihat kamu. Mending sabar aja. Jika dosennya lagi makan, kamu jangan desak-desak beliau untuk membimbing kamu. Tunggu dulu. Kamu harus pintar membaca situasi. Sekiranya beliau terlihat santai dan moodnya tampak bagus, inilah saatnya kamu mendekati beliau untuk bimbingan skripsi.

    5.  Gigih dan pantang menyerah
    Kamu harus paham bahwa dosen memiliki segudang kesibukan. Beliau mengajar ke sana ke sini, yang pastinya sangat melelahkan. Mahasiswa bimbingannya juga bukan kamu seorang. Jadi wajar saja jika beliau sering menolak kamu untuk bimbingan. Mereka itu kelelahan dan nggak punya banyak waktu untuk membimbingmu. Karena itu, kamu nggak boleh gampang menyerah. Jika hari ini dosen nggak bisa, kamu harus gigih di hari berikutnya. Kalau memungkinkan, kamu bisa datang ke rumah beliau, namun beri tahu dulu apakah beliau bisa atau tidak. Ada beberapa mahasiswa yang gampang menyerah. Sekali dua kali ditolak pembimbing, dia nggak mau-mau lagi bimbingan. Jangan seperti itu. Kitalah yang memperjuangkan nasib kita sendiri. Untuk sukses itu memang susah, tapi kalau nggak sukses, lebih susah lagi. Tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan dan pengorbanan.
    Selanjutnya,setelah pembimbing mencorat-coret skripsi kamu, perbaiki cepat. Jika beliau minta tambahan teori, carilah referensi-referensi yang relevan. Jika selanjutnya dosen meminta mesti diperbaiki lagi, lagi dan lagi ikuti saja perkataan pembimbing tersebut sampai kamu acc. Jangan pernah menyerah. Biarlah saat ini berlelah, suatu saat kamu akan merasakan manisnya keberhasilan.

    6.  Berdoa kepada Allah

    Ini hal pertama yang wajib kamu lakukan. Berdoalah setiap akan memulai apapun. Berdoalah setiap akan menemui dosen ataupun setiap akan menelepon. Agar Allah memudahkan segala urusanmu. Siapa yang dapat membuka hati dosen untuk membimbingmu jika bukan Allah? Allahlah yang melembutkan hati mereka sehingga mau membimbing kamu dengan baik. Allah yang menolongmu sehingga kita dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Teruslah berdoa padaNya agar diberi kemudahan.

    Hmm, sepertinya sekian dulu tips yang dapat saya berikan kepada teman-teman. Lain kali disambung lagi ya…
    Semoga sukses ya teman-teman!

    (CacangTinggi, 25 Oktober 2013)


    Artikel Terkait:

2 komentar:

  1. Anonim mengatakan...

    Thank's Infonya Bray .. !!!

    www.bisnistiket.co.id

  2. Unknown mengatakan...

    Nice Info Jangan Lupa jasaskripsidisurabaya.wordpress.com/

Posting Komentar