• Budaya Ikut-ikutan


    Pengaruh globalisasi membuat kebudayaan luar begitu mudah masuk ke Indonesia. Globalisasi membuat batas-batas geografis menjadi kabur bahkan hilang. Sarana komunikasi yang semakin canggih membuat dunia seolah tidak terhalang lagi oleh ruang dan waktu. Apa yang terjadi di belahan negara lain akan cepat mudah diketahui oleh masyarakat di seluruh dunia. Sesuatu yang sedang trend di sebuah negara maju dengan sekejap akan menjadi pembicaraan hangat di seluruh dunia. Seperti fashion, hiburan, life style, musik, dan sebagainya.
      Sayangnya, masyarakat yang tidak memiliki prinsip atau idealisme menjadi pihak yang mudah terpengaruh oleh kebudayaan tersebut, sehingga mereka dengan mudahnya ikut-ikutan kebudayaan asing tanpa memahami asal-usul dan tujuannya. Mereka tidak peduli apakah kebudayaan itu bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa dan adat ketimuran, atau tidak.
    Adalah tantangan bagi kita sebagai bangsa yang memiliki ada ketimuran yang kental dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang, untuk menyaring kebudayaan asing yang masuk ke dalam masyarakat Indonesia. Sebab, tidak semua kebudayaan luar tersebut memberikan efek positif terhadap kehidupan. Beberapa di antaranya justru memberikan dampak negatif yang dapat merusak moral generasi penerus bangsa.
    Kita harus memiliki pandangan hidup yang jelas agar tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaan asing. Terutama bagi generasi muda yang sedang mencari jati diri. Jiwa mereka yang labil kerap mudah dimasuki hal-hal dari luar yang tanpa mereka sadari justru memiliki pengaruh negatif bagi diri mereka sendiri. Mereka tidak lagi mengindahkan ajaran agama serta adat yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Sehingga mereka dengan  mudahnya ikut-ikutan budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan adat tersebut.
    Orangtua, pendidik, masyarakat dan pemerintah hendaknya bahu-membahu untuk menyelamatkan generasi muda dari derasnya arus budaya asing yang dapat merusak kepribadian bangsa. Orangtua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anak haruslah memberi pemahaman sejak dini bawa kita sebagai bangsa Indonesia memiliki agama, norma dan kebudayaan yang harus dipegang kuat. Kita memiliki norma dan nilai-nilai yang dapat dijadikan dasar dan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    Selain itu, generasi muda harus aktif mencari tahu apakah kebudayaan asing yang masuk ke tengah-tengah masyarakat kita pantas ditiru atau tidak. Kita hendaknya memahami nilai-nilai agama dan adat yang berlaku dalam masyakarat kita, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh serangan budaya asing yang berseberangan degan nilai dan norma yang terdapat di masyarakat dan negara kita.
    (Ridha Sri Wahyuni)


    Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar