• Yang Pergi dan Yang Kembali




    Kita namai saja ceweknya Kejora, kemudian lelaki pertama adalah Bintang dan lelaki kedua adalah matahari. Jauh beberapa tahun yang lalu, Kejora mengenal Bintang. Kedekatan itu berubah menjadi cinta di antara keduanya. Mereka menjalani hubungan jarak jauh karena Bintang kuliah di luar negeri. Seiring berjalannya waktu, hubungan cinta mereka pun kandas. Bintang menghilang. Kejora patah hati. Sebenarnya saya lagi malas menulis sesuatu yang mellow malam ini. Tapi entahlah, lagi pingin nulis ini…heheh

    Tak mudah bagi Kejora melupakan Bintang. Kejora sangat mencintai Bintang, bahkan ia sudah siap jika suatu saat  Bintang datang melamarnya. Bagi Kejora tidak ada lelaki lain di hatinya selain Bintang. Cie…

    Waktu terus berlalu namun Bintang masih di hati Kejora. Selalu. Patah hati kali ini benar-benar membuat Kejora murung. Susah baginya untuk bangkit dan ceria seperti dulu. Namun Allah maha menyayanginya. Kejora perlahan bisa mengikhlaskan kepergian Bintang. Ah, Bintang. Entah mengapa ia sering merasakan kontak batin dengan Bintang. Merindukan Bintang dengan teramat. Ia yakin disaat yang sama Bintang juga sedang merindukannya. Namun mereka tidak pernah lagi berkomunikasi, melalui apa pun! Kejora hanya bisa diam-diam menangis, di hadapan sajadah, dalam untaian doa-doa rindu.

    Dan suatu ketika Bintang muncul lagi. Persis saat kejora tiba-tiba sering teringat pada Bintang. Mungkin, doa-doa tulus Kejoralah yang membuat Bintang kembali. Seketika, perasaan cinta itu kembali muncul. Serta rindu yang begitu dalam. Susah diungkapkan. Dan benar, seperti filling Kejora, Bintang masih menyimpan perasaan cinta padanya.

    Namun sayang, hubungan itu pun tidak berlangsung lama. Bintang pergi lagi. Kali ini dalam waktu yang sangat lama. Bahkan ia katakan alasannya, ingin mencari seseorang yang lain. Kejora patah hati lagi? Tentu saja. Namun tidak separah dulu. Ia sudah terlatih menghadapi patah hati yang lebih sakit dari itu, yaitu ketika Bintang pergi dulu. Dan kali ini Kejora lebih  pasrah. Tak ingin berharap Bintang akan kembali lagi. Mungkin bukan jodoh. Kejora harus pahami itu.

    Suatu waktu, setelah kisah itu tersimpan cukup lama, setelah hati Kejora tidak lagi terisi cinta cukup lama, Matahari datang. Memberi harapan. Memberi cinta. Matahari rumahnya tidak terlalu jauh dari kejora. Ternyata dulunya kakak kelas Kejora. Namun Kejora tidak pernah mengenalnya.
    Matahari sedang mencari seorang calonn istri, dan katanya sih, Kejora adalah kriteria yang tepat. Sebenarnya Matahari juga merupakan tipe lelaki yang diinginkan Kejora dalam sebuah pernikahan. Setelah pendekatan beberapa waktu, mereka merasa sama-sama cocok dan keluarga kedua belah pihak pun setuju. Hampir saja akan bertunangan, namun karena sebuah sebab, hubungan itu akhirnya berakhir. Tidak peduli sesepele apa masalahnya, jika Tuhan berkata tidak jodoh, ada-ada saja caraNya memisahkan dua insan. Tidak ada lagi titik terang untuk memperbaiki. Semuanya berakhir.

    Entah kenapa, saat mengalami patah hati dengan matahari, Kejora justru teringat kembali pada Bintang. Kejora menjadi seseorang yang begitu tegar dalam patah hati kali ini, tidak lain karena sudah belajar dari Bintang, merasakan patah hati yang begitu sakit, dan bagaimana perjuangannya untuk bangkit, sehingga Kejora sudah merasa kebal dari rasa sakit itu. Meski pun ia mencintai Matahari, dan terasa olehnya berat kehilangan Matahari, ia lebih bisa mengontrol dirinya untuk tidak terpuruk dalam rasa sedih dan patah hati. Ia kuat, sebab ia sudah pernah merasakan cobaan patah hati yang lebih berat.

    Seketika itulah ia menyadari bahwa Bintang adalah anugerah untuknya, yang membuatnya kebal dari patah hati. “Terima kasih Bintang, berkat kamu dulu aku sekarang tidak shok lagi menghadapi patah hati. Aku pasti bisa melewatinya. Bukankah dulu aku pernah melewati masa-masa yang teramat berat denganmu? Buktinya aku mampu, apalagi dengan matahari yang cintaku padanya tidak terlalu sedalam dulu, saat denganmu”

    Kejadian itu belum lama sih, dan entah keajaiban apa lagi…. Bintang tiba-tiba muncul lagi disaat Kejora juga tumben-tumbennya ingat pada Bintang, padahal udah lama nggak nongol. Kejora kadang merasa hidupnya penuh kejutan. Penuh hal tak terduga. Kejora hanya tertawa. Ia anggap ini sebagai hiburan saja. Ia terlalu malas untuk mengingat kenangan. (Saat ini semua kenangan terlalu pahit untuk dibicarakan)

    Ini ceritaan apaan sih? Heuheu. Udah, segitu aja. 

    Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar