2.1 Hakikat Sastra Anak
Berdasarkan http://pustaka.ut.ac.id/learning.php?m=learning2&id=2
sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh
anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang
berusia antara 6-13 tahun. Sifat sastra anak adalah imajinasi semata, bukan
berdasarkan pada fakta. Unsur imajinasi ini sangat menonjol dalam sastra anak.
Sastra anak harus sesuai dengan dunia dan alam kehidupan anak-anak yang khas
milik mereka dan bukan milik orang dewasa. Sastra anak bertumpu dan bermula
pada penyajian nilai dan imbauan tertentu yang dianggap sebagai pedoman tingkah
laku dalam kehidupan.
Secara umum pengertian sastra oleh Huck
(dalam Supriyadi, 2006:2) menyatakan sastra adalah kreasi imajinatif dari
kehidupan dan pikiran ke dalam bentuk dan struktur bahasa. Pengalaman sastra
mencakup dua dimensi yaitu buku dan pembaca. Beberapa pandangan tentang sastra
yang sesuai untuk anak diantaranya: pertama,
bahwa sastra anak adalah sastra yang secara sengaja memang ditujukan bagi
anak-anak. Kedua, berpandangan bahwa
buku sastra anak adalah buku yang berisi cerita tentang anak.
Isi cerita tersebut adalah cerita yang
menggambarkan pengalaman, pemahaman dan perasaan anak. Pandangan ini menekankan
bahwa sastra anak harus
menggambarkan perasaan, pemikiran dan pengalaman anak-anak yang khas anak-anak.
Ketiga, melihat pengarang atau
penulis sebagai kriteria untuk menentukan apakah karya sastra itu dapat disebut
sebagai sastra anak atau bukan. Keempat,
sastra anak adalah sastra yang berisi nilai-nilai moral atau pendidikan yang
bermanfaat bagi anak untuk mengembangkan kepribadiannya menjadi anggota
masyarakat yang beradab dan berbudaya.
Menurut Stewig (dalam
Supriyadi 2006:1) sulit mendefenisikan pengertian sastra anak, karena sastra
anak sangat bervariasi. Variasi itu dapat dilihat dari berbagai segi seperti,
gentre (kategori), format dan masalah pokok. Segi gendre, sastra anak dapat
berupa fiksi , biografi, puisi, cerita rakyat, serta buku dan informasi bergambar.
Segi format, sastra anak dapat berupa buku berukuran besar atau kecil, tebal
atau tipis, dalam format vertikal atau horizontal, penjilidan, rancangan sampul
belakang, warna dan tipografi.
Menurut
Supriyadi (2006:54) “Idealnya buku anak-anak hendaklah menggambarkan pikiran
anak-anak yang sederhana, polos, naïf, tetapi juga penuh kejutan karena
perasaan anak tidak mudah dipahami”. Pada umumnya bersifat impulsif atau mudah terbawa oleh
perasaan dan berubah-rubah. Oleh sebab itu penulis buku anak-anak hendaknya
memiliki pengetahuan yang memadai tentang psikologi ana-anak.
Dapat disimpulkan sastra anak merupakan karya
imajinatif dalam bentuk bahasa yang berisi penngalaman, perasaan, dan pikiran anak
secara jujur, yang secara khusus ditujukan bagi anak-anak, ditulis oleh
pengarang anak-anak atau orang dewasa. Kemudian topik sastra anak dapat
mencakup seluruh kehidupan manusia atau binatang yang mengandung nilai-nilai
pendidikan, moral, agama, atau nilai-nilai positif lainnya.
2.2 Manfaat Sastra Anak
Menurut
Supriyadi (2006:4), manfaat sastra anak dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu:
a) dilihat dari segi kepribadian anak (personal
value), dan b) dilihat dari nilai pendidikan (educational value). Secara singkat manfaat dari masing-masing
sastra anak akan dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, bagi
kepribadian anak yaitu, kesenangan dan pendidikan sekaligus, sebagai pengembang
pemahaman terhadap prilaku manusia dan sebagai penyaji pengalaman universal. a) karya sastra adalah
karya seni, b) sastra anak juga dapat
mengembangkan pemahaman anak tentang tingkah laku manusia, dan c) sastra dapat
memberikan pengalaman yang universal.
Dapat disimpulkan bahwa sastra dapat menunjukkan
kepada anak-anak bagaimana kelompok atau masyarakat lain hidup di tempatnya
serta dengan waktu yang berbeda. Semakin banyak anak-anak memperoleh kesadaran
tentang kehidupan orang lain, maka mereka akan dapat mengembangkan pemahaman
yang lebih baik tentang dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Melalui
bacaanlah anak akan memperoleh persepsi tentang sastra dan kehidupan.
Kedua, bagi nilai
pendidikan anak yaitu, a) sastra anak dapat bermanfaat dalam mempercepat
perkembangan bahasa anak. Percepatan perkembangan bahasa lebih dikaitkan dengan
proses pemerolehan bahasa anak, b) sastra dapat bermanfaat dalam mengembangkan
keterampilan menulis. Semakin banyak membaca semakin banyak pula bahan yang
dimiliki dan semakin mudah baginya untuk mengemukakannya secara tertulis. Serta
dengan membaca sastra dapat meningkatkan kemampuan menulis. Karena siswa dapat
belajar secara induktif bagaimana tulisan yang baik, pola dan organisasi
karangan, penyusunan paragraf, dan struktur kalimat yang baik dan pilihan kata
sesuai dengan yang dipelajari dari membaca, dan c) sastra anak juga dapat
mengembangkan kemampuan lintas kurikulum. Karena dengan membaca sastra siswa
dapat belajar berbagai hal, dapat mempelajari berbagai bidang studi termasuk
bahasa.
Sedangkan menurut Suwardi (dalam Puji, 2004:8), manfaat
sastra yang lain adalah: a) membentuk kepribadian, dan b) menuntun kecerdasan
emosi anak. Karena perkembangan emosi anak, dapat dibentuk dengan membaca karya
sastra, serta menikmati karya sastra yang dibacanya. Secara tidak langsung
dapat membentuk kepribadian anak, menjadi penyeimbang emosi secara wajar,
menanamkan konsep diri, harga diri, menemukan kemampuan realitas, serta membekali
anak untuk memahami kelebihan dan kekurangan diri dan membentuk sifat-sifat
kemanusian pada diri anak tersebut.
2.3 Karakteristik Sastra Anak
Menurut Supriyadi (2006:12) ciri sastra
anak dilihat dari dua segi yaitu,
a) segi kebahasaan
adalah: 1) struktur kalimat yang digunakan cendrung menggunakan kalimat
sederhana yang berupa kalimat tunggal, walaupun tidak dapat dihindari juga
menggunakan kalimat majemuk, 2) pilihan katanya menggunakan kata-kata yang
sudah dikenal anak dalam kehidupan sehari-hari, kata konkret lebih sering
digunakan dari pada abstrak, 3) gaya bahasa atau majas yang digunakan cenderung
sedikit, hal ini karena sastra anak cenderung menggunakan kata konkrit. b) dari
segi kesastraan adalah: 1) alur cerita yang digunakan cenderung alur kronologis
dan merupakan hubungan sebab akibat, alur sorot balik jarang digunakan, 2)
tokoh dan karakter cerita berupa manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda
lain, seperti peralatan rumah tangga serta yang menjadi tokoh utama cerita
adalah anak-anak, 3) tema yang digarap
adalah tema tunggal (satu tema mayor) tanpa sub tema dan jelas hitam putihnya,
misalnya kebaikan akan menglahkan kejahatan, orang jujur akan mendapatkan
imbalan, pahlawan pasti menang, dan bukan tentang seks, 4) penyajian cerita
berisi secara langsung yaitu sajian cerita berisi deskripsi singkat tokoh dan
penokohan cerita dengan diselingi sedikit dialog, 5) isi ceritanya cenderung
informatif, baik prosa maupun drama dan mengandung humor segar, serta 6) penggunaan rima dan irama
(mengandung banyak bunyi) sangat menonjol dalam sastra jenis puisi, puisi
naratif, dan puisi lucu.
Secara umum menurut Supriyadi (2006:57) “Puisi merupakan
bentuk sastra yang menggunakan kata-kata, rima, irama, sebagai media
penyampaian ekspresi, ilusi, dan imajinasi”. Sejalan dengan pendapat tersebut
menurut Sarumpaet (dalam Supriyadi, 2006:21) ada tiga ciri sastra anak berbada
dengan sastra orang dewasa, berupa: a) unsur pantangan, b) penyajian dengan gaya secara langsung, dan c)
fungsi terapan. Ciri pertama cenderung kearah ciri tematik, yaitu tema yamg
dihindari pada sastra anak. Ciri yang kedua dikaitkan dengan gaya penyajian yaitu, berkaitan dengan ciri
kebahasaan. Kemudian ciri ketiga dikaitkan dengan manfaat sastra anak yaitu hal
yang dapat diterapkan dalam kehidupan anak. Berdasarkan pendapat yang telah
diuraikan, dapat disimpulkan bahwa secara garis besarnya ada dua ciri sastra
anak, yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
(Dikutip dari skripsi Henda Lisa)
Artikel Terkait:
maaf mbak, saya mau bertanya. kutipan skripsinya dari Henda Lisa, kalau boleh tau judul skripsinya apa yah? dan dari universitas mana? terimakasih :)
Obat Abosi 1 Bulan
Obat Abosi 2 Bulan
Obat Abosi 3 Bulan
Obat Abosi 4 Bulan
Obat Telat Bulan
Cara Menggugurkan Kandungan
Manfaat Kegunaan Obat Aborsi
Obat Penggugur Kandungan