a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan suatu tindakan tertentu yang harus
dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Menurut Kemp (dalam Wina, 2006:126) “Strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”. Senada dengan Dick and
Carey (dalam Asep, 2007:89) yang menyatakan bahwa “Strategi pembelajaran adalah
suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama
untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa”.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan
pembelajaran yang disusun oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien.
b. Strategi Pembelajaran Inkuiri
1)
Pengertian Strategi
Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan salah
satu strategi pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam
pembelajaran. Kunandar (2010:371)
menyatakan bahwa “Pembelajaran inkuiri adalah kegiatan pembelajaran di mana
siswa didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki
pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan
prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri”. Lebih lanjut, Wina (2006:196)
menyatakan bahwa “Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan”.
Berdasarkan pendapat ahli yang dikemukakan di
atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa untuk memiliki
pengalaman belajar dalam menemukan konsep-konsep materi berdasarkan masalah
yang diajukan.
2)
Karakteristik
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri memiliki beberapa
karakteristik yang membedakan dengan strategi pembelajaran lain. Ada beberapa
hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Wina (2006:196)
menyatakan:
Karakteristik
strategi pembelajaran inkuiri yaitu: 1) strategi inkuiri menekankan kepada
aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, 2) seluruh
aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, dan 3) tujuan dari penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis,
logis, dan kritis.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk
dari strategi pembelajaran yang berorientasi kepada siswa. Tujuan utama
pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri ini adalah membantu siswa untuk
meningkatkan keterampilan untuk aktif
dalam menemukan sendiri konsep materi berdasarkan masalah yang diajukan. Dengan
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri diharapkan aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor pada siswa dapat berkembang secara maksimal untuk mencapai hasil
belajar yang diharapkan.
3)
Langkah-Langkah
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri terdiri atas
beberapa langkah pembelajaran. Menurut Nurhadi (2002:72) “Siklus inkuiri
adalah: 1) observasi (observation),
2) bertanya (questioning), 3)
mengajukan dugaan (hipothesis), 4)
pengumpulan data (data gathering),
dan 5) penyimpulan (conclusion)”.
Sementara itu Kunandar (2010:373) menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri
dilakukan melalui beberapa siklus, yaitu observasi (observation), bertanya (questioning),
mengajukan hipotesis (hypothesis),
pengumpulan data (data gathering),
pembahasan, dan penyimpulan (conclusion).
Pendapat lain dikemukakan oleh Wina (2006:201)
yang menyatakan bahwa “Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1) orientasi, 2) merumuskan masalah, 3) merumuskan hipotesis, 4) mengumpulkan
data, 5) menguji hipotesis, dan 6) merumuskan kesimpulan”.
Berdasarkan langkah-langkah strategi
pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh para ahli maka dalam penelitian ini
peneliti menggunakan langkah-langkah strategi pembelajaran inkuiri menurut Wina
(2006:201), yaitu: 1) orientasi, 2) merumuskan masalah, 3) merumuskan
hipotesis, 4) mengumpulkan data, 5) menguji hipotesis, dan 6) merumuskan
kesimpulan.
4)
Keunggulan Strategi
Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri sebagai salah
satu strategi pembelajaran yang cocok digunakan dalam pembelajaran matematika
di SD memiliki beberapa keunggulan. Nurhadi (2002:71) menyatakan “Pembelajaran
dengan inkuiri memacu keinginan siswa untuk mengetahui, memotivasi mereka untuk
melanjutkan pekerjaannya hingga mereka menemukan jawabannya. Siswa juga belajar
memecahkan masalah secara mandiri dan memiliki keterampilan berpikir kritis
karena mereka harus selalu menganalisis dan menangani informasi”. Sedangkan
menurut Wina (2006:208):
Strategi
Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi yang banyak dianjurkan karena strategi
ini memiliki keunggulan: 1) merupakan strategi pembelajaran yang menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,
sehingga pembelajaran dengan strategi ini dianggap lebih bermakna, 2) dapat
memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka,
3) merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku
berkat adanya pengalaman, dan 4) dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata.
Pada hakikatnya strategi pembelajaran inkuiri
memiliki keunggulan untuk menciptakan keaktifan siswa dalam pembelajaran agar
siswa dapat terlatih untuk mandiri dalam memecahkan masalah dan memperoleh
pengalaman belajar sesuai dengan perkembangannya.
Daftar Rujukan:
Wina Sanjaya.
2006. Strategi Penbelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Asep Herry Hermawan, Asra, dan Laksmi Dewi. 2007. Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS.
Nurhadi dan Agus Gerrad
Senduk. 2002. Pembelajaran Kontestual (Contextual
Teaching And Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
Artikel Terkait:
0 komentar: