Model
ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin
Langkah-langkah
Pembelajaran Kooperatif Model STAD
a.
Penyampaian Tujuan dan Motivasi
Menyampaikan
tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi
siswa untuk belajar
b.
Pembagian Kelompok
Siswa
dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5
siswa yang memprioritaskan heterogenitas (Keragaman) kelas dalam prestasi
akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik.
b.
pembagian kelompok
siswa
dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5
siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi
akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik
c.
Presentasai dari Guru
Guru
menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok
bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi kepada siswa agar dapat
belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu
oleh media, demontrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan
dikuasai siswa, tugas san pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara
mengerjakannya.
d.
Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim)
Siswa
belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembara kerja
sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan
masing-masing memberikan konstribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan
pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja
tim ini merupakan cirri terpenting dari STAD.
e.
Kuis (Evaluasi)
Guru
mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kusi tentang materi yang
dipekajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja
msaing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak
dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara
indivisu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar
tersebut. Guru menetapkan skor batas penugasan untuk setiap soal, misalnya
60,75,84 danseterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa.
f.
Penghargaan Prestasi Tim
Setelah
pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan
rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaam atas keberhasilan kelompok
dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.
Menghitung Skor Individu
2.
Menghitung Skor Kelompok
3.
Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok
Artikel Terkait:
0 komentar: