A. Pandangan Ilmu Pengetahuan Tentang Manusia
Manusia selalu
menjadi objek penelitian bagi para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu,
seperti antropologi, sosiologi, psikologi dan lain-lain. Cabang ilmu
pengetahuan tentang manusia tergabung dalam suatu ilmu yang disebut Basic sosial of science ( Ilmu Sosial
Dasar ) dan komunitas. Tujuan cabang ilmu ini adalah ntuk menganalisa,
memperbaiki, dan mengembangkan setiap individu dalam mencapai kesempurnaan
hidup manusia.
Lous Leahv dalam
bukunya “ Manusia Sebuah Misteri ” membahas tentang mengapa kehidupan manusia
diperhatikan, yaitu:
1.
Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan dan mempunyai hak
istimewa sampai batas-batas tertentu dan memiliki tugas menyelidiki segala
sesuatu secara mendalam.
2.
Manusia selalu memikirkan dan bertanya tentang segala hal dan ingin
mengetahui segala sesuatu disekitarnya.
3.
Setiap manusia mempunyai tanggung jawab untuk mengerti terhadap dirinya
maupun terhadap orang lain dalam kehidupan.
a.
Hakikat Manusia Ditinjau dari Pendidikan
Salah satu konsep
kependidikan yang banyak dianjurkan pada lembaga-lembaga pendidikan guru
umumnya menggambarkan pendidikan sebagai bantuan pendidik untuk membuat subjek
didik menjadi dewasa. Manusia yang belum dewasa, proses perkembangan
kepribadiannya menuju pembudayaan maupun proses pematangan disebut sebagai
objek pendidikan ( individu yang dibina ).
b.
Hakikat manusia sebagai subjek didik mengandung arti sebagai berikut:
1.
Manusia bertanggung jawab atas pendidikannya sesuai wawasan pendidikan
seumur hidup
2.
Manusia punya potensi baik fisik maupun psikis yang berbeda-beda
3.
Manusia adalah insane yang aktif
4.
Masalah jasmani dan rohani
Hakekat
manusia menurut beberapa ahli dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Menurut Aristoteles, Manusia adalah
hewan berakal sehat, yang mengeluarkan pendapatnya yang berbicara berdasarkan
akal pikirannya.
2. Menurut tinjauan Islam, manusia adalah
pribadi yang individu, yang berkeluarga, dan bersilaturrahmi, serta selalu
mengabdi kepada Tuhan. Manusia adalah pemelihara alam sekitar, wakil Allah SWT
di muka bumi.
3. Menurut Jalaluddin dan Usman Said, Islam
memendang manusia sebagai makhluk yang sempuna dibandingkan dengan hewan dan
makhluk ciptaan lainnya karena manusia menggunakan indera dan akalnya agar
tidak salah memahami makna kebenaran.
4. Menurut Muhaimin, eksistensi manusia
yang padat perlu dimengerti untuk pemikiran selanjutnya. Karena pada dasarnya
manusia adalah makhluk religius, dengan pernyataan mewajibkan manusia
memperlakukan agama sebagai suatu kebenaran yang harus dipatuhi dan diyakini.
5. Menurut Drijarkara, kedudukan manusia
yang paling menarik adalah manusia itu menyelidiki kedudukannya sendiri dalam
lingkungan yang diselediki pula
6. Menurut Mutharari, seperangkat perbedaan
manusia dengan makhluk lain yang tidak sama, yang menganugerahi keunggulan pada
diri manusia. Manusia pada dasarnya adalah hewan yang memiliki banyak sifat
yang serupa dengan makhluk lain.
7. Menurut Anshari, pikiran manusia pada
saat mereka merasakan seperti hewan maka saat itu mereka juga berpikir bahwa ia
adalah warga dunia ideal dan nilai.
B. Masalah Jasmani Rohani
Dalam tubuh manusia ada dua
unsur yaitu jasmani dan rohani. Hal ini menunjukkan adanya satu totalitas hidup
yang mengandung aspek-aspek:
a.
Aspek Vegetatif yaitu adanya kehidupan
b.
Aspek Animal adalah adanya insting dan nafsu
c.
Aspek Rumaniah ( rohani ) yaitu adanya kesadaran tentang diri sendiri
seperti pikiran, perasaan, kemampuan dan hati nurani.
Bila dikaji lebih lanjut tentang unsur jasmani dan rohani
di dalamnya terdapat dua aliran:
Ø Paham Materialisme
Paham
yang berpangkal pada realita, artinya alam semesta dipandang sebagai suatu
realitas yang bersifat materi serba zat, serba benda.
Ø Paham Idealisme
Mempunyai
pandangan-pandangan tentang aspek kejiwaan manusia yang tidak tampak. Bagian
ini berperan dalam melakukan dan menggerakan berbagai aktifitas manusia.
Tujuan
hidup dan tujuan pendidikan
1.
Tujuan Hidup
Menurut pandangan islam,
tujuan hidup manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah. Segala perbuatan,
tindak tanduk dan perkataan manusia adalah Allah.
Tujuan hidup manusia merupakan integritas dan
kesadaran yaitu:
a.
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Hal
ini menunjukkan bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri sampai akhir hayatnya.
Manusia saling punya ketergantungan seperti ekonomi, sosial, budaya, dan
kebutuhan jasmani dan rohani.
b.
Manusia sebagai makhluk individu
Sebagai
individu manusia mempunyai hak azazi, harkat, martabat dan kepribadian.
c.
Manusia sebagai makhluk susila
Sebagai
makhluk susila manusia dituntut bertingkah laku, bersikap, berkepribadian dan
moral yang baik, agar manusia itu mempunyai harkat dan martabat yang dihargai.
2.
Tujuan Pendidikan
Sebelum menjelaskan pendidikan, terlebih dahulu
ditinjau fungsi pendidikan yaitu:
a.
Pendidikan Sebagai Alat
Kalau
pendidikan sebagai alat maka hasil dan proses pendidikan itu akan dirasakan
oleh pendidik itu sendiri.
Contohnya:
seorang ibu yang menyuruh anaknya mencuci tangan sebelum makan, tujuannya agar
si anak tidak sakit perut karena tanganya sudah bersih dari kuman penyakit.
b.
Pendidikan Sebagai tujuan
Pendidikan
sebagai tujuan adalah untuk membentuk jiwa dan kepribadian anak agar lebih
baik. Dalam diri anak akan terbentuk kebiasaan sikap, tingkah laku dan
kepribadian yang baik.
Contoh:
anak yang disuruh mencuci kaki sebelum tidur, tujuannya agar anak terbiasa hidup
sehat dan bersih.
Beberapa
para ahli pendidikan mengemukan tujuan pendidikan sebagai berikut:
1.
B. Simanjuntak ( Humaniora gagasan Pendidikan Nasional ) dia membagi tujuan
pendidikan menjadi dua:
a.
Tujuan umum yaitu: pedoman dan petunjuk-petunjuk
b.
Tujuan khusus yaitu: tujuan tentang suatu jenis pendidikan yang selaras
untuk segolongan manusia tertentu dan tempat tertentu.
2.
Mahmud Yunnus ( pokok-pokok pikiran pengajaran )
Dia
mengutip pandangan ahli filsafat diantaranya Aristoteles yang menyatakan tujuan
pendidikan adalah untuk menyiapkan akal pikiran guna mendapatkan ilmu
pengetahuan.
3.
Dalam UU Sisdiknas Bab II pasal 4 dikatakan tujuan pendidikan adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembalikan manusia Indonesia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
C.
Pandangan Antropologi Metafisik
Dalam cabang filsafat untuk
memahaminya secara baik paling tidak kita harus mempelajari lima bidang pokok,
yaitu:
1.
Metafisika
Merupakan
cabang filsafat yang memuat suatu bagian dan persoalan filsafat yang:
a.
Membicarakan tentang prinsip-prinsip yang paling universal
b.
Membicarakan sesuatu yang bersifat keluar biasaan
c.
Membicarakan karakteristik hal-hal yang sangat mendasar yang berada
diluar pengalaman manusia.
d.
Berupa menampilkan suatu pandangan yang komprehensif tentang segala
sesuatu
e.
Membicarakantentang hubungan akal dengan benda, hakikat prubahan,
pengertian tentang kemerdekaan, wujud Tuhan, kehidupan setelah mati dan
sebagainya.
2.
Epistemologi
Yaitu
teori pengetahuan yanga secara umum membicarakan tentang sumber-sumber, karakteristik
dan kebenaran pengetahuan.
Persoalan
epistemologi berpusat pada:
a.
Problem Asal Pengetahuan ( ‘Origin )
b.
Problem penampilan ( Appearance )
c.
Problem mencoba kebenaran ( Verfication )
Problem
asal pengetahuan membahas tentang dari mana pengetahuan yang benar dan
bagaimana dapat mengetahuinya.
3.
Logika
Logika
adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap asas, aturan, dan tata cara
penalaran yang benar. Aristoteles merubah logika menjadi analitika yang
dikembangkan oleh para ahli abad pertengahan dengan istilah tradisional. Abad
ke 19 logika tradisional berubah jadi logika modern yang diprakarsai oleh
Geerge Boole.
4.
Etika
Etika
adalah cabang yang membahas tindakan manusia, dengan penekanan yang baik dan
yang buruk.
5.
Sejarah Filsafat
Sejarah
filsafat adalah laporan suatu peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran
filsafat. Di dalamnya memuat berbagai pemikiran kefilsafatan mulai dan zaman
pra Yunani hingga zaman modern: dalam sejarah filsafat basia diketahui dan
pemikiran-pemikiran yang jenius hingga pemikir itu dapat mengubah dunia dengan
ide-ide yang cermelang.
Kesimpulan
Ilmu yang mempelajari
tentang hakikat manusia disebut antropologi
filsafat. Sasaran pendidikan adalah manusia. Pandangan hakikat manusia
dikemukakan oleh Poespoprodjo:
1.
Hakikat
manusia harus diambil dengan seluruh bagiannya yaitu bagian esensial manusia
baik yang animalitas, rasionalitas, maupun fisik dan semua bagian
integral. Manusia wajib mengetahui
hakikatnya dan mengendalikannya.
2.
Hakikat
manusia harus diambil dengan seluruh nisbahnya, seluruh kaitannya harus
selaras.
Bahan
pengajian ini bisa dianggap paling dekat
dengan kita, namun bersubtensi sangat penting. Kita dapat mengetahui bagaiman
hakikat dari manusia itu, bagaimana kodratnya, dan potensi apa saja yang dimilikinya.
Tujuan dari hidup manusia itu sendiri adalah untuk
mengabdi kepada Allah. Segala perbuatan, tindak tanduk dan perbuatan serta
perkataan adalah karena Allah.
Wujud
sifat hakikat manusia ada macam-macam yaitu, kemampuan menyadari diri,
eksistensi, moral, tingkah laku, punya kata hati, tanggung jawab, dan ras
mereka. Manusia dapat menjadi pendidik dan terdidik, manusia memiliki
pengetahuan yang dapat di kembangkan dengan potensi-potensi yang ada. Manusia
selalu berinteraksi tidak ada manusia yang mampu hidup sendiri tanpa adanya proses
interaksi disebut sosialisasi.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PENDIDIK
A. Manusia sebagai makhluk perlu bantuan
Dibandingkan dengan makhluk
lainnya manusia dalam kehidupannya layaknya mirip hewan, makan, bergerak,
bernapas, bersuara dan berkembang biak serta mempertahankan diri kalau
menghadapi bahaya. Tetapi ia mempunyai keahliaan keahlian khusus dan pola
kehidupannya, serta martabat manusia diatas hewan : dengan kesadaran akan
kemungkinan dan kemampuan menggunakan alat sekaligus merupakan permulaan
manusia yang berbudaya dan kehidupan hewan.
Perbedaan dalam struktur
yang kecil saja dalam kehidupan manusia dapat membuat akibat yang jauh pada
kemampuan dan kemungkinan manusia. Karena manusia adalah mahluk yang aktif dan kreatif
dalam kehidupan alam lingkungannya. Kesadaran akan dirinya mencakup pula
kesadaran akan kemampuan dan ketidakmampuannya.
Manusia tampil dalam corak
kehidupan yang beranekaragam, itulah salah satu cuma kehidupan manusia saat ini
baik dalam status sosialnya, ekonomi, pandangan sikap hidup, kebiasaan,
perilaku, pekerjaan dan pencariannya dalam segala penampilannya. Betapa sulit
kita melihat orang yang mempunyai gaya hidup yang sama.
Karena manusia dilahirkan
tidak dengan suatu spesialisasi tertentu, berbeda dengan hewan, misalnya ikan
dilahirkan dengan kemampuan berenang, burung dengan kemampuan terbang dan
sebagainya. Sedang kita manusia dilahirkan terlalu dini sebelum ia
mendapatkan atau dipersiapkan dengan suatu
spesialisasi tertentu, sebelum menolong dirinya sendiri ia telah terlanjur
dilahirkan (lpeursen, 1981) akibatnya:
1.
Setelah dewasa kehidupan manusia menunjukan keragaman dalam memenuhi
kebutuhan primernya makan, lindungan (perumahan), pergaulan bahasa yang
digunakan, cara mempertahankan diri dan tantangan lingkungan dan sebagainya.
2.
Karena saat dilahirkan manusia tidak memiliki spesialisasi tertentu maka
spesialisasi itu diperolehnya setelah ia lahir.
Memang manusia dilahirkan
demikian yang belum dapat menolong dirinya sendiri, juga dalam hal yang sangat
vital bagi kelangsungan hidupanya. Oleh karena itu pada saat tersebut dan masih
lama setelah itu ia masih perlu dibantu. Dengan kata lain pada saat itu manusia
berada dalam keadaaan perlu bantuan dari pihak lain. Tanpa bantuan dari pihak
lain mustahil manusia dapat melanjutkan dan melangsungkan hidupnya.
B. Dunia manusia sebagai dunia terbuka
Proses saling mengisi dan
mengimbangi tidak dirasakan sebagai suatu yang rumit dan sulit. Orang tua
merasa bertanggung jawab, kasuh sayang dan kepercayaan untuk memberikan bantuan
kepadanya dalam rangka memungkinkan kelangsungan hidupnya, karena anak itu
adalah anaknya. Sedang anak merasa wajar perlu bantuannya dipenuhi oleh orang
tuanya.
Dalam proses inilah ia
menentukan kepribadian eksistensi, arah hidup, corak arah dan tujuan hidupnya
karena baginya tidak disodorkan alam siap pakai ready to wear. Untuk memenuhi
kebutuhan itu teori retardasi dan bolk membatasi perbedaan manusia dengan hewan
yaitu:
1.
Inisiatif dan daya kreasi manusia
2.
Kemampuan manusia untuk merealisasikan kehdupannya
3.
Kesadaran manusia akan lingkungannya
4.
Keterarahan kehidupan manusia kepadda lingkungannya
5.
Kesadaran manusia dan tugasnya dalam lingkungan hidupnya.
Bagi manusia lingkungan
tidak sekedar “umbgebung” atau yang melingkunginya melainkan mengundangnya
untuk mengolah dan mengharapkannya serta sebagai lapangan pekerjaan.
Mengenai perbuatan manusia
dengan lingkunganya terdapat dua pandangan yan berlawanan yaitu:
1.
Pandangan Leibniz Teori Monade
Yang
memandang pribadi aktif dalam, tanpa mendapat pengaruh dari luar, sehingga
manusia meruupakan penyebab, bukan akibat dan lingkungannya.
2.
Pandangan Epifenomenalis
Yang
menganggap pribadi hanyalah efek atau akibat dan system perserapan yang tidak
berdaya sama sekali.
Kalau pandangan itu tidak
dapat diterima karena manusia sekaligus sebagai akibat dan penyebab, klausa
maupun efek pasif maupun aktif terhadap lingkunganya ia mampu untuk memilih dan
berinisiatif, akan tetapi juga eksistensisnya tidak dapat dilepaskan dari
lingkungannya (Brightman).
Beberapa pendapat para ahli
tentang manusia yaitu:
1.
V. D. Berg 1945, manusia bukan benda. Manusia adalah dialog, sehingga ia
selalu ada dalam pertautan dengan lingkungannya dan kita hanya dapat
menemukannya dalam keadaan seutuhnya manakala ia berada dalam situasinya. Akan
tetapi sebaliknya, setiap pelukisan situasi kongkrit selalu menunjuk kepada
orang yang menguhuninya
2.
Vloemans, dunia manusia tidak merupakan sesuatu yang selesai,
melainkan yang harus digarapnya. Manusia
menghayati dunianya sebagai suatu penugasan.
3.
Drijarkara, manusia mendunia dalam dunianya manusia bukan makhluk yang
polos. Manusia adalah makhluk yang terarah. Terarah pada lingkungan, terarah
pada Tuhan, kepada benda- benda sekitar, kepada sesama manusia kepada dirinya
sendiri, kepada dunia ddan dunia tiadalah tertutup baginya.
C. Manusia sebagai makhluk yang dapat dan perlu dididik
Rumusan Langeveld lebih
dekat pada sasaranya manusia sebagai “animal education” manusia hewan yang
perlu dididik, agar ia dapat melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri.
Dan “animal educabile” bahwa manusia itu adalah hewan
yang dapat dididik :
1.
Manusia dapat dididik
Yang menjadi objek kegiatan tidak begitu saja mau
menerima apa yang dididikkan kepadanya. Suatu kegiatan yang keberhasilannya tercapai
tidak semata- mata karena kegiatan itu sendiri, melainkan dengan kerja sama
dengan objek kegiatan itu. Suatu kegiatan yang bahkan arah dan tujuannya turut
ditentukan oleh objek kegiatan itu. Pendidik
dan anak didik saling mengisi dan mengimbangi.
Pendidikan adalah pemberian bantuan pada anak dalam
rangka mencapai kedewasaannya.
a.
Bahwa yang dibantu bukan tidak bisa apa- apa
b.
Bahwa pencapaian kemandirian harus dimulai dengan menerima realita.
Selanjutnya Lungaved menjelaskan:
a.
Manusia adalah makhluk sosial, ia harus bergaul dengan sesama manusia
b.
Manusia punya eksistensisnya sendiri (individualitas)
c.
Manusia bersusila dan bermoral untuk mengarahkan perbuatan
d.
Manusia unik tidak ada identik satu dengan lainya.
Keempat prinsip dasar antropologis dan pendidikan memberikan
landasan kokoh untuk membuktikan manusia perlu dididik.
1.
Manusia sebagai makhluk yang perlu dididik
Pengajaran dan latihan saja belum cukup membuat
bertindak susila, untuk itu perlu pendidikan karena:
a.
Manusia tidak dilahirkan secara dewasa dan ia tidak dapat bertindak
secara mandiri dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
b.
Kemampuan untuk hidup tidak cukup mempercayakan pada instingnya saja
yaitu pertumbuhan dari dalam dirinya.
c.
Tidak mengikuti dorongan- dorongan nafsu saja byang tidak selaras dengan
martabat manusiawi
Maka tidak ada jalan lain dan padda keharusan untuk
mengakui bahwa manusia adalah makhluk yang perlu dididik (Langeveld,1969)
D. Batasan-batasan pendidikan
Sebenarnya terdapat 2
pertanyaan batas pendidikan dan batas untuk kemungkinan mendapat
pendidikan (untuk dididik) (langeveld, 1969). Kita melaksanakan pendidikan
dengan waktu atau dengan tujuan dan pribadi dididik yang mana, baru dapat kita
tentukan batasnya. Dan sebelum menjawabnya tentu kita harus mengetahui arti
pendidikan yang digunakan.
Pendidikan
pendahuluan yaitu belum terdapat
hubungan wibawa antara pendidik dan anak
didik (langeveld)
Pendidikan
bertujuan untuk mencapai kedewasaan. Kalau kedewasaan telah tercapai maka
pendidikan telah selesai.
Pendidikan
dewasa dan pendidikan seumur hidup sama
dengan pembinaan atau meningkatkan diri bagi orang dewasa.
Sekarang batas kemungkinan dididik berdasarkan
beberapa hal:
1.
Ada hal alami yang dibawa anak sejak lahir, yaitu bakat dan jenis
kelamin
2.
Ada ajar yaitu pengaruh orang disekitarnya
3.
Ada dasar dan ajar gabungan keduanya.
Kesimpulan
Dibandingkan dari makhluk
yang lainnya manusia adalah makhluk yang paling sempurna. Perbedaan dalam
struktur yang kecil saja dalam kehidupan manusia dapat membuat akibat yang jauh
pada kemampuan dan kemungkinan manusia. Karena manusia adalah mahluk yang aktif
dan kreatif dalam kehidupan alam lingkungannya. Kesadaran akan dirinya mencakup
pula kesadaran akan kemampuan dan ketidakmampuannya.
Manusia tampil dalam corak
kehidupan yang beranekaragam, itulah salah satu cuma kehidupan manusia saat ini
baik dalam status sosialnya, ekonomi, pandangan sikap hidup, kebiasaan,
perilaku, pekerjaan dan pencariannya dalam segala penampilannya. Betapa sulit
kita melihat orang yang mempunyai gaya hidup yang sama.
Karena manusia dilahirkan
tidak dengan suatu spesialisasi tertentu, berbeda dengan hewan, misalnya ikan
dilahirkan dengan kemampuan berenang, burung dengan kemampuan terbang dan
sebagainya. Sedang kita manusia dilahirkan terlalu dini sebelum ia
mendapatkan atau dipersiapkan dengan
suatu spesialisasi tertentu, sebelum menolong dirinya sendiri ia telah
terlanjur dilahirkan (lpeursen, 1981) akibatnya:
Artikel Terkait:
Hakekat manusia seutuhnya adalah kembali ke titik nol, kembali ke awal mula maksud dan tujuan Tuhan YME menciptakan manusia sebagai wakilnya di bumi, sebagai khalifah atau pemimpin yang transenden di atas bumi, kunjungi blog mahesa kariban.wordpress.com